Penyerahan ini bertepatan dengan peringatan 86 Tahun Ibu Fatmawati Soekarno yang juga ditandai dengan peluncuran buku Suka Duka Ibu Fatmawati Soekarno karya Kadjat Adra`i. Buku setebal 310 halaman ini mencoba membedah kehidupan pribadi ‘first lady’, baik dari pengalaman, keteguhan, ketegarannya, maupun jiwa sosialnya selama mendampingi Bung Karno.
Dari ketiga putri Bung Karno dari Ibu Fatmawati tersebut, hanya Sukmawati yang hadir, sementara Megawati dan Rachmawati berhalangan hadir. Megawati diwakili oleh besannya, ibu Bambang Sukmono Hadi, sedangkan Rachmawati diwakili oleh Ketua Umum DPP Partai Pelopor Eko Surjo Sandjojo.
Menurut Ketua MURI Jaya Suprana, rekor yang satu ini begitu istimewa bagi dia. Ini adalah sebuah kehormatan bagi MURI untuk memberikan penghargaan ini. “Tidak ada pemimpin dunia seperti Bung Karno. John F Kennedy bahkan tidak bisa mengunggulinya. Ini adalah rekor dunia. Saya pun harus merubahnya bukan lagi Museum Rekor Indonesia. Namun, Museum Rekor Dunia Indonesia, yang artinya rekor-rekor dunia yang diciptakan di Indonesia. Yang menarik, tiga putri Bung Karno menjadi tokoh politik, sedangkan dua putranya menjadi budayawan,” ujarnya.
Megawati merupakan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Rachmawati pendiri utama Partai Pelopor, dan DM Sukmawati Sukarno adalah Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme. Menurut Jaya Suprana, rencana ke depan MURI juga akan memberikan penghargaan kepada penggali Pancasila dan penggagas ajaran Marhaenisme, Bung Karno, sebagai tokoh yang paling banyak memperoleh gelar doktor kehormatan (honoris causa).
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Bung Karno Guruh Soekarnoputra sebagai pemrakarsa kegiatan ini dalam sambutannya menyatakan, peringatan 86 Tahun Ibu Fatmawati ini terasa istimewa karena adanya penghargaan MURI terhadap tiga putri Bung Karno dari Ibu Fatmawati serta diluncurkannya buku Suka Duka Ibu Fatmawati Sukarno.
Ibu Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 dan wafat pada 14 Mei 1980. Selain dikenal menjadi penjahit Bendera Pusaka, perempuan yang sering disapa Bu Fat dikenal sederhana dalam berpenampilan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, pola pikir Bu Fat sepenuhnya Indonesia Raya dan sepenuhnya Bhinneka Tunggal Ika.
Merdeka ..!!
Marhaen .. !! Menang ... !!
PNI .. !! Jaya ..!!
No comments:
Post a Comment