02 August 2011

Hukuman pancung Ruyati

Hallo2 semua,
Ini video lengkap pemancungan Ruyati. Katanya mulai 1 Agustus ini tidak ada lagi TKI dikirim ke Saudi. Ada komentar? Salam, Arianto. http://www.youtube.com/watch?v=8lBzqkZ0xis&NR=1

=====================

Berita diatas adalah penggalan dari milis salah satu komunitas online.
Mari kita sikapi dengan dewasa, kita telaah tidak hanya dari masalah hukumannya saja, agar tidak menimbulkan benci, dendam, dan amarah, akan tetapi lebih jauh kepada kesiapan pemerintah RI untuk menjaga warga negara nya, terutama yang bekerja di negeri asing.

Apakah hal diatas menjadi bukti nyata ketidaksiapan pemerintah RI, ketidakmampuan lobi dengan pemerintah Arab Saudi, ketidaksiapan UU Ketenagakerjaan yang kita punya, ketidakjelasan Dokumen Kerjasama antara RI dengan negara tempat mereka bekerja, atau bagaimana?

Bagaimanakah kita sebagai anggota masyarakat dan sebagai Partai Politik bersikap?
Tentu saja kita harus menyikapinya dengan langkah nyata. Mari kawan kawan, kita bangun Nasionalisme kita SEGERA.......

Semoga menginspirasi..

LA

30 July 2011

SELAMAT PUASA

PNI MARHAENISME JAWA TENGAH mengucapkan : SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA PADA BULAN RAMADHAN 1432 Hijriah

06 July 2011

liputan6.com: pni-m jateng (pni.marhaenisme.jateng@gmail.com) mengirimkan berita.!

16/02/2011 20:00 Parpol

Kemenkum HAM Tunduk Putusan MK soal Parpol


Menurut Patrialis Akbar, dirinya tak mengomentari partai-partai kecil yang merasa keberatan dengan UU Parpol karena dirinya bukan pengamat. Ada Mahkamah Konstitusi yang lebih berkompeten dalam hal tersebut.

Untuk melihat berita secara detail silahkanarahkan browser anda ke:

http://berita.liputan6.com/politik/201102/320640/kemenkum_ham_tunduk_putusan_mk_soal_parpol


Selamat menikmati ribuan informasi dan berita Liputan6 Aktual Tajam Terpercaya.

20 March 2009

SUKMAWATI SUKARNO KAMPANYE DI JAWA TENGAH

















Semarang, 20 maret 2009 --- Ketua Umum PNI M, Ibu DM Sukmawati Sukarno, berkaitan dengan Jadual Kampanye Putaran I untuk PNI Marhaenisme Jawa Tengah, pada hari Jum'at, 20 Maret 2009, melakukan Kampanye PUTARAN I, di daerah DAPIL V Jawa Tengah, meliputi Surakarta, Klaten, Boyolali, dan Sukoharjo. Karea luasnya wilayah, Kampanye di pusatkan di Ds.Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, dan di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Acara tersebut dihadiri oleh fungsionaris Partai mulai dari Dewan Pimpinan Daerah PNI Marhaenisme Jawa Tengah, yaitu Bpk. Joko Setyo Winantoro, Bpk.A. Lumiere Ary Soetranto, Bpk. Rahmad D. Wijayandaru, Bpk Didik S, dan Bpk Wendy, juga para fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang Boyolali, Dewan Pimpinan Cabang Klaten, Dewan Pimpinan Cabang Sukoharjo, dan Dewan Pimpinan Cabang Surakarta, serta para Calon Legislatif dari PNI Marhaenisme, baik Calon Legislatif dari Tingkat DPR RI ( Ibu Lhalita SE), Calon Legislatif dari DPRD Tingkat I (Bpk. Joko Setyo Winantoro, Bpk. Rahmad Wijayandaru, Bpk Didik S, dan Bpk Wendy) , dan Calon Legislatif dari DPRD Tingkat II Dapil V . Acara dimulai pukul 09.00 WIB di Ds Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, bertempat di Gedung Olah Raga Setempat. Kampanye yang bersifat tertutup dengan tema "SOSIALISASI dan KONSOLIDASI PNI Marhenisme untuk Memenangkan Pemilu 2009" ini selain diisi Orasi - Orasi Politik dari Ibu DM Sukmawati Sukarno, juga diisi Orasi Politik dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah PNI Marhaenisme Jawa Tengah Bpk. Joko Setyo Winantoro, dan salah Satu Calon Legislatif DPRD I, Bpk. Rahmad D. Wijayandaru, juga dimeriahkan oleh Persada Band yang membawakan Lagu lagu Koes Plus.
Acara bertambah meriah dengan Sumbangan Lagu Perjuangan PNI Marhaenisme dari rekan2 Jawa Timur yang diajarkan langsung oleh Ibu DM Sukmawati Sukarno. ( Foto 1, 2, dan 3 )

Setelah break Sholat Jum'at dilanjutkan dengan acara Pembagian Sembako di daerah Jatinom, Klaten. Perjalanan dari Sukoharjo ke Klaten memakan waktu lebih kurang 2 jam. Acara diadakan di Gedung Serba Guna Jatinom, Klaten. Masyarakat ternyata cukup antusias dan menyambut baik acara tersebut. Dengan sabar, Ibu DM Sukmawati Sukarno, dan Calon Legislatif DPR RI, Ibu Lhalita, SE, membagikan Sembako ke Masyarakat yang Membutuhkan. Panwaslu juga terlihat mengabadikan acara ini. Acara berakhir pukul 16.00 WIB. ( Foto 4, 5, dan 6 ) .

Ibu DM Sukmawati Sukarno bertolak ke Bandara Adisumarmo, sedangkan yang lainnya tetap di tempat karena dilanjutkan dengan Konsolidasi Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Jawa Tengah Demi Pemenangan PEMILU 2009, dipimpin Bpk. Joko Setyo Winantoro , selaku Ketua DPD PNI M Jawa Tengah, hingga puluk 17.00 WIB ( L.A. )

18 March 2009

SUKMAWATI SUKARNO MENERIMA PENGHARGAAN MURI


Jakarta, 5 Februari 2009 -- Tiga Putri Bung Karno, yakni Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, dan DM Sukmawati Sukarno, meraih Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia ( MURI ) untuk kategori Tiga Saudara Kandung Perempuan Yang Menjadi Pimpinan Partai Politik di Indonesia. Penyerahan Penghargaan ini langsung dilakukan oleh Ketua MURI Jaya Suprana di rumah kediaman Guruh Soekarnoputra, Jl. Sriwijaya Raya No. 26, Jakarta Selatan.

Penyerahan ini bertepatan dengan peringatan 86 Tahun Ibu Fatmawati Soekarno yang juga ditandai dengan peluncuran buku Suka Duka Ibu Fatmawati Soekarno karya Kadjat Adra`i. Buku setebal 310 halaman ini mencoba membedah kehidupan pribadi ‘first lady’, baik dari pengalaman, keteguhan, ketegarannya, maupun jiwa sosialnya selama mendampingi Bung Karno.

Dari ketiga putri Bung Karno dari Ibu Fatmawati tersebut, hanya Sukmawati yang hadir, sementara Megawati dan Rachmawati berhalangan hadir. Megawati diwakili oleh besannya, ibu Bambang Sukmono Hadi, sedangkan Rachmawati diwakili oleh Ketua Umum DPP Partai Pelopor Eko Surjo Sandjojo.

Menurut Ketua MURI Jaya Suprana, rekor yang satu ini begitu istimewa bagi dia. Ini adalah sebuah kehormatan bagi MURI untuk memberikan penghargaan ini. “Tidak ada pemimpin dunia seperti Bung Karno. John F Kennedy bahkan tidak bisa mengunggulinya. Ini adalah rekor dunia. Saya pun harus merubahnya bukan lagi Museum Rekor Indonesia. Namun, Museum Rekor Dunia Indonesia, yang artinya rekor-rekor dunia yang diciptakan di Indonesia. Yang menarik, tiga putri Bung Karno menjadi tokoh politik, sedangkan dua putranya menjadi budayawan,” ujarnya.

Megawati merupakan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Rachmawati pendiri utama Partai Pelopor, dan DM Sukmawati Sukarno adalah Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme. Menurut Jaya Suprana, rencana ke depan MURI juga akan memberikan penghargaan kepada penggali Pancasila dan penggagas ajaran Marhaenisme, Bung Karno, sebagai tokoh yang paling banyak memperoleh gelar doktor kehormatan (honoris causa).

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Bung Karno Guruh Soekarnoputra sebagai pemrakarsa kegiatan ini dalam sambutannya menyatakan, peringatan 86 Tahun Ibu Fatmawati ini terasa istimewa karena adanya penghargaan MURI terhadap tiga putri Bung Karno dari Ibu Fatmawati serta diluncurkannya buku Suka Duka Ibu Fatmawati Sukarno.

Ibu Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 dan wafat pada 14 Mei 1980. Selain dikenal menjadi penjahit Bendera Pusaka, perempuan yang sering disapa Bu Fat dikenal sederhana dalam berpenampilan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, pola pikir Bu Fat sepenuhnya Indonesia Raya dan sepenuhnya Bhinneka Tunggal Ika.

Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” secara penuh, yakni tiga stanza. Meski sudah dibagikan teksnya, beberapa undangan sempat mengalami kebingungan saat menyanyikannya. Yang menarik lagi, dari para undangan yang hadir, tampak seorang peneliti dari International Crisis Group (ICG), Sidney Jones, yang pernah dicekal pada masa pemerintahan Megawati ( sumber : Surya online )

Merdeka ..!!
Marhaen .. !! Menang ... !!
PNI .. !! Jaya ..!!

11 March 2009

SUKMAWATI SUKARNO, PUTRI BUNG KARNO YANG TERANIAYA


Oleh. * Ir. Rinto Handoyo

SIMPANG siur berita masmedia, telah membingungkan masyarakat mengenai kekurangan persyaratan para calon anggota legislativif, yang diduga Palsu atau dipalsukan. Apabila hal tersebut terjadi kepada seseorang atau orang biasa maka sudah dapat diduga hasilnya, yaitu caleg tersebut gagal mengikuti putaran pertandingan di pesta demokrasi 2009, dan hanya sebatas itu. Tetapi kalau hal tersebut terjadi pada Ketua Umum Partai, yaitu PNI Marhaenisme, yang juga salah satu Putri Proklamator maka hal ini menjadi polemic yang rentan terhadap politisasi masalah.
Oleh sebab itu kami mau melakukan klarifikasi masalah tersebut, agar masyarakat atau rakyat Indonesia mengerti apa sebenarnya hal yang dialami oleh Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Sukmawati Sukarno. Untuk memahami komplek permasalahan marilah kita kembali pada masa ketika Putri sang Proklamator tersebut masih usia remaja.
Pada tahun 1967, Prutri Sang Proklamator yang diberi nama Dyah Mutiara Sukmawati Soekarno adalah seorang remaja berusia 15 tahun. Saat itu angin politik di Indonesia sangat tidak berfihak kepada pemimpin Revolosi, sang Proklamator sekaligus Presiden Republik Indonesia Pertama. Tekanan represif yang dilakukan oleh tentara kepada hal-hal yang berbau Sukarno sangatlah keras, perlakuan buruk ini tidak hanya diberlakukan kepada pengikutnya, tetapi juga terhadap Putra Putri Sukarno. Ada komando yang tidak tertulis dari pemimpin Orde Baru, yaitu Suharto untuk melakukan pembunuhan sosial secara genoside terhadap anak anak Soekarno dengan melarang anak sang Proklamator untuk bersekolah. Meneror sekolahan dimana Putra Putri Bung Karno bersekolah, atau mengancam kepala sekolah dimana Putra Putri Bungkarno belajar.
Saat itu perguruan Cikini menolak, kasarnya mengusir DM Sukmawati serta kakaknya untuk melanjutkan sekolah pada perguruan tersebut, melihat hal demikian sang kakak Megawati mencarikan sekolahan yang mau menerima adiknya untuk dapat belajar, maka didapat salah satu sekolah Negeri yang berani menerima Putri sang Proklamator. Sekolah tersebut.adalah SMA N 3, ini juga di sebabkan karena saat itu Kepala Sekolah di jabat oleh Bapak Alfon yang Soekarnois. Maka mulailah Putri sang Proklamator tersebut bersekolah, di sekolahan tersebut dengan segala dinamikanya dibawah tekanan kondisi politik Rezim Orde baru yang represif , dan menginginkan agar anak Soekarno tidak sekolah. Walaupun kondisinya dibawah tekanan politik yang sangat represif akhirnya berhasil mendapatkan ijazah dari sekolahan tersebut.
Duapuluh delapan tahun sudah berlalu, perjalanan perpolitikan Indonesia mengalami perobahan yang revolosioner, hal tersebut diawali adanya gerakan reformasi yang dimotori oleh para Mahasiswa, juga termasuk DM Sukmawati Sukarno ikut andil dalam menggerakkan reformasi. Sayangnya reformasi yang dilakukan para mahasiswa tersebut tidak di tindak lanjuti oleh para politikus senior dengan baik, sehingga penderitaan yang di alami para korban politik masih menyisakan persoalan hingga saat ini, salah satu hal adalah tidak ada rehabilitasi para korban Rezim Suharto atas kesalahan yang dilakukan secara sistemik atau kasuistis terhadap para korban.
Kami tidak ingin bicara asli atau palsu sebuah ijazah, tetapi yang akan kita pertanyakan adalah dimana hati nuraini bangsa ini, dimana kecerdasan bangsa ini, dimana kebijakan Negara ini yang secara populasi penduduk dapat dikatakan Negara besar. Kita berkutet mempersoalkan kesalahan administrasi, sementara yang melakukan kesalahan tersebut adalah rezim. Sukmawati, putri sang Proklamator bukan minta konsesi tambang emas di Papua, Sukmawati, putri sang Proklamator bukan meminta kosesi tambang minyak di Riau, Sukmawati, putri sang Proklamator bukan meminta HPH hutan lindung, Sukmawati, putri sang Proklamator bukan meminta keringanan atas kredit macet yang dipinjam dari Bank, Sukmawati ,putri sang Proklamator bukan minta keringanan hukuman karena Korupsi, Sukmawati, putri sang Proklamator hanya mau menyuarakan suara rakyat lewat pemilihan Legislatif, serta ingin melanjutkan cita cita dan ajaran sang Bapak, Marhaenisme.
Seharusnya kita sebagai bangsa besar malu, tidak dapat menjaga Sukmawati putri sang Proklamator dari kesulitan administrasi yang dilakukan bukan oleh dirinya. Siapa yang harus bertanggungjawab atas kesalahan sistemik yang dilakukan rezim masa lalu, apakah Dikti tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan arif, atau Presiden yang berkuasa saat ini tidak dapat melakukan tindakan yang bijak atau semua pejabat yang menikmati jabatan mereka tidak dapat memberi sedikit pencerahan, karena perlu diingat tanpa kemerdekaan yang di proklamirkan oleh Bung Karno belum tentu ada Presiden RI ke 6, oleh sebab itu biarlah Rakyat yang menilai bagaimana sikap mikul duwur mendem jero tersebut, yang dapat dilakukan oleh penguasa negri ini. * Penulis Ketua DPP PNI Marhaenisme ( sumber : website DPP PNI-M )

PNI MARHAENISME DUKUNG SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO X JADI CAPRES


DPP Partai Nasional Indonesia (PNI – Marhaenise) mendukung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Capres. Hal itu dibuktikan dengan bertemunya kedua pimpinan tersebut di kediaman pribadi Sri Sultan Hamengku Buwono X di Jalan Suwiryo No 37, Menteng, Jakarta Pusat. Sukmawati mewakili partainya, menyatakan mendukung Sultan menjadi calon presiden.Sukma menyatakan, setelah menjaring aspirasi masyarakat, PNI Marhenisme melihat Sultan sebagai figur yang paling pas.
Bagaimana jawaban penguasa Yogyakarta itu?"Saya siap-siap saja," kata Sultan usai pertemuan yang berlangsung satu jam lebih itu, Selasa, 13 Januari 2009. "Cuma Perlu ada pertemuan berikutnya, agar tidak beli kucing dalam karung," kata Sultan. Namun Sultan belum menjelaskan lebih rinci soal pertemuan berikutnya itu.
“Pokoknya PNI Marhaenisme sudah bulat mendung Sultan. Dia layak menjadi pemimpinan nasional. Aspirasi dari DPD Se-Indonesia menyataakan Sultan menjadi Capres,” kata Ketua Organisasi DPP PNI Marhaenisme Ir. Rinto Handoyo.
Menurut Rinto, tekad PNI Marhaenisme sudah bulat untuk mendukung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Capres pada Pemilu 2009 ini. “Dalam waktu dekat PNI akan menggelar Rapimpans untuk mendukung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Capres,” terang Rinto meyakinkan ( sumber : website DPP PNI-M )

Kaum Marhaenis, Bersatulah !


Sukmawati Sukarno tampak lebih kental sebagai anak ideologis Bung Karno. Partai yang didirikan dan dipimpin-nya diberi nama Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, dideklarasi-kan 20 Mei 2002. PNI Marhaenisme, kata Sukmawati, merupakan kelanjutan dari PNI yang didirikan oleh ayahnya Bung Karno, Bapak Marhaenisme, Presiden RI pertama, Bapak Bangsa Indonesia, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, bersama kawan-kawannya pada 4 Juli 1927 jauh sebelum Indonesia merdeka. PNI Marhaenisme menetapkan “Marhaenisme Ajaran Bung Karno” sebagai asas partai. Sejarah membuktikan PNI semenjak didirikan merupakan partai sejati, partai progresif revolusioner, anti kapitalisme, anti imperialisme, dan anti kolonialisme. Partai itu berjuang untuk kejayaan rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia.
Selama 32 tahun rezim Orde Baru berkuasa, dengan segala cara, telah terjadi de-Sukarnoisasi termasuk melumpuhkan Partai Nasional Indonesia. Untuk itulah Sukmawati hadir mengaktualkan kembali relevansi paham marhaenisme agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa baik dalam ucapan maupun perbuatan lewat pendirian partai PNI-Marhaenisme.
PNI-Marhaenisme merupakan kelanjutan dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh ayahnya Bung Karno, Bapak Marhaenisme, Presiden Republik Indonesia pertama, Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri lahir di Jakarta, 26 Oktober 1951. Bersuamikan Muhammad Hilmy, dia dikaruniai tiga orang anak yang sudah beranjak dewasa. Sehari-hari Sukmawati bergelut sebagai politisi, artis, dan pengusaha swasta. Sebagai ketua umum partai dia aktif berpolitik. Sebagai artis dia antara lain menulis cerita film, menulis puisi, dan menulis atau menyadur buku-buku. Tahun 2003 dia sukses meluncurkan buku Sarinah saduran dari karangan ayahnya sendiri Bung Karno. Buku itu berisi pokok-pokok perjuangan perempuan Indonesia sepanjang perjalanan bangsa. Setiap diskusi, seminar, atau pertemuan yang membahas hak-hak politik dan budaya berikut peranan wanita Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. (sumber : website DPP PNI-M)Rata Penuh

10 March 2009

GARDA REVOLUSIONER PILIHAN

Kedaulatan Tertinggi di tangan Rakyat.

1. Mengembalikan Kesadaran kepada Setiap Warga negara bahwa kita adalah suatu
bangsa yang BERAKAL BUDI

2. Bersama-sama berjuang melawan Sumber sumber Kemiskinan, Kebodohan, atau
SegalaBentuk Sistem yang memelaratkan ( Membela Rakyat adalah Tindakan Suci
dan
HARUS !! )

3. Membangun Peradaban dari Nilai Nilai Luhur Kemanusiaan / Manusia Yang beradab

SUARAKAN DAN BERGABUNGLAH BERSAMA " PERGERAKAN PERJUANGAN AJARAN BUNG KARNO-PNI-MARHAENISME"